Kerajinan Fiberglass, Kelompok Kerajinan Benda Pakai, Kerajinan Benda Hias, Kerajinan Benda Multiguna

Kerajinan Fiberglass 

Pada dasawarsa belakangan ini, keragaman produk kerajinan tidak terbatas pada produk kerajinan berbahan baku kayu atau logam saja. Perkembangan ilmu pengetahuan telah memberikan sumbangsih bagi peluang terciptanya keragaman kerajinan, seperti mebeler atau furnitur, maket, manekin, lampu hias, perabotan dapur, aksesori rumah, dan beberapa benda kerajinan lainnnya. Malah tidak terbatas itu saja, penggunaan bahan fiberglass ini konon telah merambah pula di dunia teknologi pesawat terbang, seperti untuk pembuatan sayap dan untuk bagian-bagian interiornya. Di dunia otomotif, bahan fiberglass kerap dipakai untuk pembuatan body, interior kendaraan mobil, dan aksesori kendaraan motor. 
Fiberglass untuk kerajinan ini pada dasamya adalah campuran bahan­bahan yang terdiri dari cairan resin ( water glass), witon (kalsium karbonat), cobalt blue, mett atau serat fiber, dan katalis. Proses pembuatannya, semua bahan tadi dicampurkan, sehingga akan bereaksi dari bahan berbentuk cair berubah menjadi padat.

Bahan-bahan untuk pembuatan fiberglass yang disebutkan di atas mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang tergolong murah. Peralatan yang digunakan pun cukup sederhana. 
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, kerajinan berbahan fiberglass bisa dibedakan menjadi tiga kelompok sebagai berikut. 

1. Kelompok Kerajinan Benda Pakai


Kerajinan benda pakai adalah kerajinan yang hasil jadinya mempunyai fungsi utama sebagai benda yang bisa dipakai, seperti kursi, lemari, gelas, piring, asbak, atau rak buku. 

Kursi. Merupakan hasil kerajinan yang masuk ke dalam kelompok kerajinan benda pakai 

2. Kelompok Kerajinan Benda Hias

Kerajinan benda hias adalah kerajinan yang hasil jadinya mempunyai fungsi sebagai hiasan semata, seperti guci hias, mobil hias, hiasan dinding, dan patung. 

Miniatur mobil VW.

Selain ukurannya diperkecil, pada miniatur ini ditambahkan penggabungan bentuk anatomi tubuh manusia, sehingga memberikan sentuhan estetika yang unik, sangat cocok untuk benda pajangan.

Berbagai bentuk miniatur. Merupakan kerajinan yang termasuk ke dalam kelompok kerajinon benda hias.

Miniatur helm. Mempunyai ukuran yang mini, tetapi bentuknya sama dengan helm yang biasa digunakan oleh pengendara motor.

Topeng hias bergaya ekspresif. Merupakan suatu kreasi yang memadukan dua unsur, yakni unsur tradisional dan modern. Unsur tradisianol terlihat jelas pada raut atau ekspresi topeng itu sendiri. Unsur modern terwakili oleh aksesori yang terdapat pada topeng seperti rambutnya.
3. Kelompok Kerajinan Benda Multiguna

Kerajinan benda multiguna adalah kerajinan yang hasil jadinya, selain sebagai benda hias, berfungsi juga sebagai benda yang bisa pakai, seperti furnitur model Renaisance, figura ukir, rak kaset berbentuk biola, kursi berbentuk tangan, dan lampu hias. 

Alat, Bahan, dan Persiapan Pembuatan 

A. Bahan

a. Resin

Resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental. Jenis resin bermacam-rnacarn. Untuk bahan kerajinan fiberglass, umumnya rnenggunakan resin bening atau resin butek. Resin bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya, seperti gantungan kunci, imitasi kerajinan-kerajinan kristal, aksesoris lampu gantung, dan kancing baju. Resin jenis butekbiasanya digunakan untuk kerajinan, seperti kursi, rak kaset, pesawat terbang, helm, dan figura.


Resin. Mempunyai ciri fisik berbentuk cairan bening yang ogok kental

b. Cobalt Blue

Cobalt blue adalah bahan kimia yang berbentuk cair, berwarna biru mirip tinta, dan mempunyai aroma tidak sedap. Cobalt blue berfungsi untuk menguatkan daya rekat. 

Cobalt Blue. Mempunyai ciri fisik berupa cairon berwarna kebiruan dengan aroma tidak sedap.
c. Mett

Mett merupakan bahan serat kaca. Bentuk mett bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain, karung, dan sarang lebah. Mett digunakan sebagai serat agar hasil kerajinan kuat dan tidak mudah pecah. Bahan ini tergolong bahan yang berbahaya. Jika kulit tertempel serat mett, kulit akan terasa gatal luar biasa. 

Berbagai bentuk mett. Bahan ini berfungsi sebagai tulang yang memperkuat benda hasil kerajinan, agar tidak mudah pecah.

d. Kalsium Karbonat

Pengrajin fiberglass menyebut bahan yang satu ini bermacam­macam, ada yang menyebutnya witton, timah hitam, litovon, atau cukup kalsium karbonat. Bahan ini berbentuk bubuk mirip tepung terigu atau semen putih, tetapi berwarna agak kehitaman. Pemakaian kalsium karbonat, terutama untuk jenis kerajinan kursi, patung, dan miniatur pesawat terbang, dengan cara dicampur dengan bahan lainnya. Kalsium karbonat tergolong bahan yang tidak berbahaya. 

Kalsium karbonat.
Bohan ini berbentuk serbuk dan berwama putih menyerupai tepung lerigu

e. Minor Glass (Wax Mol Realise)

Bahan ini hampir mirip stemplet, pelicin lantai, atau mentega. Fungsi bahan ini adalah sebagai peLicin pada tahap pencetakan, agar antara cetakan dan hasil cetakan tidak saling merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan. 

Mirror glass. Bahan yang biasa disebut wax ini berfungsi sebagai pelicin, terutama pada saat pencetakan.
f. Katalis

Katalis berbentuk cair, berwarna bening, dan berbau sengak. Bahan ini tergolong jenis bahan kimia yang berbahaya. Jika kulit terkena langsung dengan bahan ini, kulit akan terasa panas seperti terbakar, dan akan mengalami iritasi. Katalis digunakan untuk mempercepat proses pengerasan adonan fiberglass.

Katalis. Bahan ini berbentuk cair, berwarna bening, dan beraroma sengak.

g. Silicon Rabber

Silicon rabber berbentuk cair agak kental dan berwama putih mirip lem kayu. Bahan ini biasanya dijual dalam kemasan dus disertai dengan katalisnya yang juga berbentuk cair. Silicon robber ini gunanya untuk membuat cetakan dengan model-model rumit atau model yang kecil-kecil.

h. Silicon Oil

Bahan ini bentuknya cair agak kental, berwama bening. Bahan ini berfungsi sebagai pelicin untuk pembuatan cetakan yang menggunakan bahan silicon rabber.

Silicon robber. Di pasaran, bahan ini biasanya dijual satu paket dengan katalisnya.

i. Pigmen atau Pewarna

Pigmen atau pewarna untuk kerajinan fiberglass adalah pewama cair. Bentuk pewarna cair ini sama dengan pewarna yang digunakan untuk keperluan sablon. Semua pilihan wama yang ada bisa digunakan, dari warna primer (merah, biru, kuning), sampai wama tertier atau warna-warna campuran. Pjgmen atau pewarna berfungsi untuk memberi warna adonan fiberglass. Jadi pigmen atau pewarna dapat digunakan sebagai pengganti cat minyak. 

Pigmen atau pewarna. Bentuk pewarna cair ini hampir sama dengan pewarna yang digunakan untuk keperluan sablon.

j. Plamur Duco

Plamur duco, umumnya digunakan oleh bengkel untuk menambal body mobil yang kena gores. Plamur duco berbentuk liat, berwama abu­abu, dan perekatnya berwarna kuning kemerah-merahan. Jika kedua bahan ini dicampur, warnanya menjadi kuning muda. Untuk pembuatan kerajinan fiberglass, plamur duco digunakan untuk menambal permukaan yang kasar bekas kikiran, atau menambal hasil cetakan yang kurang rapi.


Plamur duco. Berbentuk liat, berwarna abu-abu dengan perekat berwarna kuning kemerah-merahan.

k. Cat Dasar atau Meni

Pada dasarnya, cat dasar ini hampir sama dengan cat minyak lainnya. Cat ini disebut cat dasar karena mempunyai wama yang netral dan digunakan untuk pengecatan awal.
l. Cat Minyak

Jenis cat minyak bermacam-macam, dari kualitas rendah sampai cat minyak dengan kualitas terbaik. Jenis-jenis cat minyak ini dapat dibedakan, terutama setelah dilihat hasilnya. Cat  minyak kualitas rendah umumnya berwarna  pudar, pecah-pecah, dan Jebih cepat mengelupas.  Cat minyak golongan kualitas terbaik  mempunyai ciri berwarna terang dan tahan lama.
Cat minyak. Fungsi cat minyak ini adalah untuk memberi warna agar penampilan hasil cetakan terlihat indah.

m. Thiner

Thiner adalah minyak yang berfungsi sebagai pengencer cat. Thiner memiliki banyak kelas, dari kualitas rendah sampai kualitas bermutu tinggi. Thiner kelas rendah mempunyai ciri,  terutama ketika dicampurkan dengan cat tertentu, seperti Danaglhos dan Nive, cat bukannya mencair, malah membeku, dan ketika diaduk thiner tetap terpisah. Thiner berkualitas baik, ketika dicampurkan dengan cat, cat langsung menjadi encer dan tidak menggumpal. Ketika disemprotkan, cat akan lebih cepat mengering.
Thiner. Merupakan minyak yang berfungsi sebagai pengencer cat.

n. Plastisin/Malam Warna

Plastisin merupakan bahan yang bentuknya hampir sama dengan tanah lempung, bersifat liat, sehingga dapat dibentuk sesuai dengan keinginan. Perbedaannya, plastisin memiliki kandungan minyak, sehingga tidak lengket di tangan. Sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan malam wama atau malam mainan. Plastisin berfungsi untuk membuat model atau bentuk kerajinan yang bakal dibuat cetakan.
Plastisin. Biasa disebut malam warna. Bentuknya hampir sama dengan tanah lempung yang mudah dibentuk sesuai dengan keinginan kita.

o. Tanah Liat

Tanah Liat adalah media untuk dibuat model, seperti patung, relief, topeng, dan miniatur. Berbagai bentuk dan model kerajinan bisa dengan mudah dapat kita buat dengan media tanah. Tanah yang djpakai sebagai media membuat model adalah tanah halus tidak mengandung pasir atau bebatuan.
Tanah liat. Media untuk dibuat model adalah tanah acide, tanah untuk pembuatan keramik.

p. Kertas Karton

Kertas karton mempunyai banyak jenis, dari yang bermutu baik sampai yang bermutu rendah. Jenis kertas karton yang bermutu baik, contohnya Vinodeli, Linen, dan Concor. Kertas karton dari jenis  ini sangat baik digunakan untuk membuat pola, atau  untuk membuat cetakan pengganti vatlisin. Jenis kertas karton bermutu rendah,  cirinya mudah robek dan jika terkena udara dingin akan mengerut.




q. Kertas Duplek Tebal

Kertas duplek digunakan untuk membuat bak cetakan dengan bentuk geometris, seperti bentuk tabung, kubus atau balok, limas segi lima, dan limas segi enam. Kertas duplek mempunyai ketebalan bervariasi, dari 1 mm sampai 4 mm. Kertas duplek yang dipakai untuk membuat bak cetakan atau model adalah kertas duplek yang mempunyai ketebalan sekitar 4 mm. 
Kertas duplek tebal. Digunakan untuk membuat bak wadah cetakan

Alat

a. Kuas

Kuas untuk pengerjaan kerajinan fiberglass ini menggunakan jenis khusus, yakni kuas dengan bulu yang tidak mudah meleleh oleh panas akibat proses kimiawi. Jenis kuas ini umumnya menggunakan bulu binatang, seperti domba, rusa, babi, dan beberapa binatang lainnya. Jenis kuas yang paling banyak ditemukan di pasaran adalah jenis kuas dengan bulu kuas dari bahan sintetis atau kuas dari bulu domba. Kuas ini digunakan pada tahap pencetakan, di antaranya untuk meratakan resin ke permukaan cetakan dan untuk pengecatan atau pewarnaan.
Berbagai macam kuas. Kuas yang digunakan untuk kerajinan fiberglass adalah kuas dengan bulu yang tahan pada reaksi kimia.

b. Ampelas

Arnpelas digunakan antara lain untuk menghaluskan sisa sambungan atau untuk menghaJuskan hasil cetakan pada tahap finishing. Jenis ampelas yang digunakan adalah ampelas besi atau ampelas duco. Ampelas dari jenis ini selain lebih kuat, juga memiliki ukuran dari yang paling kasar sampai yang paling halus.
Berbagai macam ukuran ampelas duco. digunakan untuk menghaluskan.

c. Gergaji Besi

Sebetulnya, kebutuhan gergaji besi bukan sebuah keharusan, tetapi sebaiknya disiapkan, karena sewaktu-waktu bisa dibutuhkan, terutama jika ada bagian-bagian yang hendak dipotong. Sebab, jika sudah kering, fiberglass sangat kuat dan akan susah dipotong menggunakan cutteratau gergaji biasa.

Gergaji besi. Digunakan untuk memotong bagian dari hasil cetak fiberglass yang sudah kering dan tidak dibutuhkan.

d. Bor Listrik
Bor listrik dibutuhkan untuk bentuk kerajinan yang berukuran besar, yang cetakannya berupa bagian-bagian yang terpotong. Alat ini digunakan untuk membuat lubang tempat baut, agar bagian-bagian yang terpotong tadi bisa disambung. Pemakaian bor manual sebenarnya bisa saja. Namun pemakaian bor manual mempunyai kelemahan, yakni selain pengerjaannya sulit dan memakan waktu lama, belum tentu hasilnya bagus.
Bor listrik. Dibutuhkan untuk membuat lubang pada hasil cetak.

Postingan populer dari blog ini

Ragam Hias dari Bahan Kayu

Jenis-jenis Kain Tenun Nusantara

Cabang-Cabang Seni Rupa, Kegiatan Apresiasi Karya Seni Rupa